Jenis Chart yang Perlu Dipelajari dalam Trading – Chart atau grafik adalah alat penting dalam trading yang membantu trader untuk menganalisis pergerakan harga dan membuat keputusan trading yang tepat. Ada berbagai jenis chart yang tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Dalam artikel ini, kami akan membahas delapan jenis chart yang perlu dipelajari dalam trading, mulai dari chart line sederhana hingga chart candlestick yang lebih kompleks. Dengan mempelajari jenis chart yang berbeda ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pergerakan harga dan meningkatkan keterampilan analisis teknis Anda.
Tidak peduli apakah Anda seorang trader pemula atau berpengalaman, mempelajari jenis chart yang berbeda ini dapat membantu Anda meningkatkan keberhasilan trading Anda dan membuat keputusan trading yang lebih baik. Mari kita mulai dengan mempelajari jenis chart pertama, yaitu chart line.
Table of Contents
Jenis Chart Dalam Trading
Berikut dibawah ini adalah 8 Jenis Chart yang Perlu Dipelajari dalam Trading :
1. Chart Line
Chart Line adalah jenis chart yang paling sederhana dan paling umum digunakan dalam analisis teknis. Chart ini terdiri dari garis yang menghubungkan harga penutupan saham atau aset lainnya selama periode waktu tertentu, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
Pada chart line, harga penutupan untuk setiap periode waktu diplot ke sumbu Y, sedangkan waktu diplot ke sumbu X. Sebuah garis kemudian digambar melalui harga penutupan untuk setiap periode waktu, menciptakan gambaran visual tentang bagaimana harga telah berubah selama periode waktu yang dipilih.
Kelebihan chart line adalah kesederhanaannya dan kemampuan untuk menampilkan tren pasar secara jelas. Namun, kelemahan chart line adalah bahwa ia tidak memberikan informasi tentang fluktuasi harga selama periode waktu tertentu, seperti harga pembukaan dan penutupan, dan harga tertinggi dan terendah.
Cara membaca chart line adalah dengan melihat garis yang menghubungkan harga penutupan untuk setiap periode waktu. Jika garis tersebut naik, ini menunjukkan bahwa harga sedang naik, sedangkan jika garis tersebut turun, ini menunjukkan bahwa harga sedang turun. Namun, penting untuk diingat bahwa chart line hanya memberikan gambaran umum tentang tren pasar dan harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam.
2. Chart Bar
Chart Bar adalah jenis chart yang menampilkan informasi tentang harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah untuk setiap periode waktu tertentu, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Chart ini digambarkan sebagai garis vertikal dengan garis horizontal di kedua ujungnya, yang mewakili harga pembukaan dan penutupan, serta garis-garis vertikal di atas dan di bawah garis horizontal, yang mewakili harga tertinggi dan terendah.
Kelebihan chart bar adalah kemampuannya untuk menampilkan informasi yang lebih lengkap tentang fluktuasi harga selama periode waktu tertentu, termasuk harga pembukaan dan penutupan, serta harga tertinggi dan terendah. Namun, kelemahannya adalah kurangnya kesederhanaan dalam representasinya dan kurangnya kemampuan untuk menampilkan tren pasar secara jelas.
Cara membaca chart bar adalah dengan melihat garis vertikal yang mewakili kisaran harga pembukaan dan penutupan. Jika garis vertikal berwarna hitam atau hijau, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, sedangkan jika garis vertikal berwarna merah, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Garis vertikal yang lebih panjang menunjukkan bahwa kisaran harga lebih besar selama periode waktu tersebut, sementara garis vertikal yang lebih pendek menunjukkan bahwa kisaran harga lebih kecil.
Garis horizontal di kedua ujung garis vertikal mewakili harga pembukaan dan penutupan, dan garis vertikal di atas dan di bawah garis horizontal mewakili harga tertinggi dan terendah. Kombinasi ini memberikan gambaran lengkap tentang fluktuasi harga selama periode waktu tertentu. Namun, seperti halnya chart line, chart bar juga hanya memberikan gambaran umum tentang tren pasar dan harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam.
3. Chart Candlestick
Chart Candlestick adalah jenis chart yang menampilkan informasi tentang harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah untuk setiap periode waktu tertentu, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Chart ini digambarkan sebagai lilin dengan sumbu vertikal di kedua ujungnya, yang mewakili kisaran harga tertinggi dan terendah, serta body atau badan lilin yang mewakili kisaran harga pembukaan dan penutupan.
Jika body lilin berwarna putih atau hijau, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan. Sedangkan jika body lilin berwarna hitam atau merah, ini menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Jika body lilin berwarna putih atau hijau, maka harga tertinggi dicapai pada waktu yang sama dengan harga penutupan, sedangkan jika body lilin berwarna hitam atau merah, maka harga terendah dicapai pada waktu yang sama dengan harga penutupan.
Kelebihan chart candlestick adalah kemampuannya untuk menampilkan informasi yang lebih lengkap tentang fluktuasi harga selama periode waktu tertentu, termasuk harga pembukaan dan penutupan, serta harga tertinggi dan terendah, dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sentimen pasar. Namun, kelemahannya adalah kurangnya kesederhanaan dalam representasinya dan kurangnya kemampuan untuk menampilkan tren pasar secara jelas.
Cara membaca chart candlestick adalah dengan melihat body lilin dan sumbu vertikalnya. Jika body lilin lebih panjang, ini menunjukkan bahwa kisaran harga lebih besar selama periode waktu tersebut. Jika body lilin lebih pendek, ini menunjukkan bahwa kisaran harga lebih kecil. Sumbu vertikal di kedua ujung body lilin mewakili kisaran harga tertinggi dan terendah, sementara body lilin mewakili kisaran harga pembukaan dan penutupan.
Kombinasi ini memberikan gambaran lengkap tentang fluktuasi harga selama periode waktu tertentu dan memberikan informasi tentang sentimen pasar. Namun, seperti halnya chart line dan chart bar, chart candlestick juga hanya memberikan gambaran umum tentang tren pasar dan harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam.
4. Chart Renko
Chart Renko adalah jenis chart yang terdiri dari blok-blok yang sama besar dan diatur dalam pola yang membentuk tren. Chart ini menampilkan perubahan harga dengan cara yang berbeda dari jenis chart lainnya, karena blok-blok dibentuk berdasarkan perubahan harga yang terjadi dalam jumlah tertentu, bukan waktu yang tetap.
Blok-blok pada chart Renko dibentuk ketika harga melewati batas atas atau batas bawah yang ditentukan sebelumnya. Jika harga naik dan melewati batas atas, maka sebuah blok hijau akan terbentuk, sedangkan jika harga turun dan melewati batas bawah, maka sebuah blok merah akan terbentuk. Setiap blok memiliki ukuran yang sama dan hanya terbentuk jika perubahan harga yang cukup terjadi, sehingga chart Renko dapat menghilangkan noise pasar yang kecil dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren.
Kelebihan chart Renko adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren pasar dan membantu pedagang menghindari noise pasar yang kecil. Hal ini membuatnya sangat berguna untuk melakukan analisis teknikal dan menemukan pola yang tersembunyi di dalam grafik. Namun, kelemahannya adalah bahwa chart Renko tidak memberikan informasi tentang waktu dan tidak dapat digunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tren.
Cara membaca chart Renko adalah dengan melihat pola blok-blok yang terbentuk. Jika blok-blok hijau yang lebih besar terbentuk secara berurutan, ini menunjukkan tren naik yang kuat. Sebaliknya, jika blok-blok merah yang lebih besar terbentuk secara berurutan, ini menunjukkan tren turun yang kuat. Namun, seperti halnya chart lainnya, chart Renko juga harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam trading.
5. Chart Point & Figure
Chart Point & Figure adalah jenis chart yang menggambarkan pergerakan harga dengan menggunakan kolom-kolom yang terdiri dari simbol-simbol “X” dan “O”. Chart ini memperlihatkan perubahan harga yang signifikan dan dapat membantu pedagang mengidentifikasi tren dan pola yang mendasar.
Pada chart Point & Figure, simbol “X” digunakan untuk mewakili kenaikan harga, sedangkan simbol “O” digunakan untuk mewakili penurunan harga. Setiap kolom dalam chart ini mewakili jangka waktu tertentu, yang dapat dipilih oleh pedagang sesuai dengan preferensi mereka. Jumlah simbol “X” atau “O” dalam setiap kolom ditentukan oleh perubahan harga tertentu, yang juga dapat disesuaikan oleh pedagang.
Kelebihan dari chart Point & Figure adalah kemampuannya untuk menghilangkan noise pasar yang kecil dan memberikan fokus pada perubahan harga yang signifikan. Chart ini juga dapat membantu pedagang mengidentifikasi tren dan pola yang mendasar dengan mudah dan cepat. Namun, kelemahan dari chart Point & Figure adalah bahwa chart ini hanya menunjukkan perubahan harga dan tidak memberikan informasi tentang volume trading dan waktu.
Cara membaca chart Point & Figure adalah dengan melihat pola simbol-simbol “X” dan “O” dalam setiap kolom. Jika kolom-kolom “X” mendominasi chart, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren naik yang kuat. Sebaliknya, jika kolom-kolom “O” mendominasi chart, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren turun yang kuat. Namun, seperti halnya chart lainnya, chart Point & Figure juga harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
6. Chart Kagi
Chart Kagi adalah jenis chart yang menunjukkan perubahan harga dengan menggunakan garis yang dibuat dari serangkaian “garis imbal balik” atau “balik” (reversal). Chart ini berasal dari Jepang dan sering digunakan dalam trading saham, futures, dan forex.
Pada chart Kagi, garis-garis yang terbentuk dapat mengubah arah ketika harga mencapai level tertentu yang ditentukan oleh trader. Hal ini memungkinkan chart Kagi untuk menunjukkan perubahan tren dan dapat membantu trader mengidentifikasi level support dan resistance yang penting.
Kelebihan dari chart Kagi adalah kemampuannya untuk menampilkan perubahan harga yang signifikan dan memungkinkan trader untuk melihat tren yang lebih jelas. Chart ini juga dapat membantu trader menghindari noise pasar yang kecil dan membuat keputusan trading yang lebih baik. Namun, kelemahan dari chart Kagi adalah bahwa chart ini hanya menunjukkan perubahan harga dan tidak memberikan informasi tentang volume trading dan waktu.
Cara membaca chart Kagi adalah dengan melihat garis-garis yang terbentuk dan arah yang diambil. Jika garis-garis bergeser ke atas, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren naik yang kuat, sedangkan jika garis-garis bergeser ke bawah, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren turun yang kuat. Namun, seperti halnya chart lainnya, chart Kagi juga harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
7. Chart Heikin Ashi
Chart Heikin Ashi adalah jenis chart yang sering digunakan dalam trading saham, futures, dan forex. Chart ini dikembangkan di Jepang dan memiliki keunikan dalam cara menampilkan harga.
Chart Heikin Ashi mengambil rata-rata dari harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah pada periode waktu tertentu. Hal ini memungkinkan chart Heikin Ashi untuk menampilkan harga dengan lebih halus dan membantu trader mengidentifikasi tren dengan lebih baik.
Kelebihan dari chart Heikin Ashi adalah kemampuannya untuk membantu trader menghilangkan noise pasar yang kecil dan memperhalus fluktuasi harga. Chart ini juga dapat membantu trader mengidentifikasi tren yang lebih jelas dan memberikan sinyal trading yang lebih akurat. Namun, kelemahan dari chart Heikin Ashi adalah bahwa chart ini hanya menampilkan perubahan harga dan tidak memberikan informasi tentang volume trading.
Cara membaca chart Heikin Ashi adalah dengan melihat warna dan bentuk candlestick. Jika candlestick berwarna hijau dan terus bergerak ke atas, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren naik yang kuat. Sebaliknya, jika candlestick berwarna merah dan terus bergerak ke bawah, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren turun yang kuat. Namun, seperti halnya chart lainnya, chart Heikin Ashi juga harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
8. Chart Ichimoku
Chart Ichimoku adalah jenis chart yang sering digunakan dalam trading saham, futures, dan forex. Chart ini dikembangkan oleh Goichi Hosoda pada tahun 1930-an di Jepang dan terdiri dari lima komponen utama.
Komponen-komponen tersebut adalah Tenkan-sen, Kijun-sen, Chikou Span, Senkou Span A, dan Senkou Span B. Masing-masing komponen ini dapat memberikan informasi tentang level support dan resistance serta menunjukkan arah tren pasar.
Kelebihan dari chart Ichimoku adalah kemampuannya untuk menunjukkan tren pasar dengan jelas dan memberikan sinyal trading yang lebih akurat. Chart ini juga dapat membantu trader mengidentifikasi level support dan resistance yang penting serta memberikan informasi tentang momentum pasar. Namun, kelemahan dari chart Ichimoku adalah bahwa chart ini dapat membingungkan bagi trader yang baru mengenalnya.
Cara membaca chart Ichimoku adalah dengan melihat keseimbangan antara lima komponen utama. Jika harga berada di atas cloud atau awan, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren naik yang kuat. Sebaliknya, jika harga berada di bawah cloud, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren turun yang kuat. Namun, seperti halnya chart lainnya, chart Ichimoku juga harus digunakan bersama dengan analisis teknis dan fundamental yang lebih mendalam untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
Kesimpulan
Dalam trading, pemilihan chart yang tepat dapat membantu trader mengidentifikasi tren pasar, menentukan level support dan resistance, dan memberikan sinyal trading yang lebih akurat. Dalam artikel ini, kita telah membahas delapan jenis chart yang perlu dipelajari dalam trading, yaitu chart Line, Bar, Candlestick, Renko, Point & Figure, Kagi, Heikin Ashi, dan Ichimoku.
Masing-masing chart memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan dalam trading. Trader perlu menyesuaikan jenis chart yang digunakan dengan strategi trading dan gaya trading yang diterapkan. Selain itu, trader juga harus memahami cara membaca dan menggunakan chart dengan benar untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
Dalam trading, chart hanyalah salah satu alat bantu yang digunakan untuk analisis teknis. Selain chart, trader juga perlu memperhatikan analisis fundamental, manajemen risiko, dan psikologi trading. Dengan kombinasi yang tepat dari analisis teknis dan fundamental, manajemen risiko yang baik, dan psikologi trading yang benar, trader dapat memperoleh keuntungan yang konsisten dalam jangka panjang
Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai “Jenis Chart yang Perlu Dipelajari dalam Trading” semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan sobat trader!